Kerudung Panjang
Langkah Menuju Firdaus
Jam menunjukan pukul 5 pagi, langit masih gelap, aroma embun masih terasa di hidung, mentari belum bersinar, lampu di area rumah belum dimatikan namun berbeda dengan Misiati atau biasa dipanggil Sisi, mahasiswi jurnalistik Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) yang sudah bersiap untuk menuju kampus. Sisi berangkat ke kampus menggunakan transportasi umum yaitu Transjakarta dan Angkot, kala itu Sisi berpakaian yang bisa dibilang memang panjang dan longgar. Bukan wanita berkurudung pada umumnya yang kadang memakai celana jeans di atas mata kaki, bukan wanita berkerudung yang tak menutupi dada dan tentunya juga tidak memakai dalaman (ciput). Sisi kala itu memakai gamis panjang, dan kerudung segi empat ukuran 150×150 yang jelas menutupi dada dan tentunya area belakang tubuh Sisi sampai bokong. Padahal, ukuran kerudung normalnya 115×115. Sisi, adalah wanita hebat yang siap memantapkan hati untuk mengambil risiko "drastis" di tengah kehidupan kampus yang sedang dijalaninya. Bekal dari orang baik sekitarnya, pelan-pelan dengan ucapan bismillah, Sisi mengatakan, "InsyaAllah siap".
Jam menunjukan pukul 5 pagi, langit masih gelap, aroma embun masih terasa di hidung, mentari belum bersinar, lampu di area rumah belum dimatikan namun berbeda dengan Misiati atau biasa dipanggil Sisi, mahasiswi jurnalistik Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) yang sudah bersiap untuk menuju kampus. Sisi berangkat ke kampus menggunakan transportasi umum yaitu Transjakarta dan Angkot, kala itu Sisi berpakaian yang bisa dibilang memang panjang dan longgar. Bukan wanita berkurudung pada umumnya yang kadang memakai celana jeans di atas mata kaki, bukan wanita berkerudung yang tak menutupi dada dan tentunya juga tidak memakai dalaman (ciput). Sisi kala itu memakai gamis panjang, dan kerudung segi empat ukuran 150×150 yang jelas menutupi dada dan tentunya area belakang tubuh Sisi sampai bokong. Padahal, ukuran kerudung normalnya 115×115. Sisi, adalah wanita hebat yang siap memantapkan hati untuk mengambil risiko "drastis" di tengah kehidupan kampus yang sedang dijalaninya. Bekal dari orang baik sekitarnya, pelan-pelan dengan ucapan bismillah, Sisi mengatakan, "InsyaAllah siap".
Awal Mula
Sisi memantapkan mengambil langkah ini karena ia sering diajak teman-teman untuk hadir dalam kajian-kajian islam setiap minggunya. Di sana rata-rata hampir semua wanita berpakaian syar'i (menutup aurat dengan mengikuti syarat islam), awalnya ia hanya berpakaian syar'i ketika kajian saja, pada akhirnya Sisi terbiasa dan bisa dibilang nyaman berpakaian syar'i di setiap harinya. Malah, jika Sisi keluar rumah memakai celana ia merasa risih, ia juga tak tahu sebabnya apa.
Berbagai Rintangan
Di tengah perbuatan baik yang Sisi lakukan, terkadang ada saja yang membuat sisi berpikir untuk menyerah dan kembali berpakaian normal seperti biasa namun Sisi hanya mengingat,
"Ia ingin menjadi lebih baik lagi". Ada satu hal membuat Sisi awalnya maju mundur untuk mengambil langkah ini, yaitu Sisi nantinya akan menjadi jurnalis. Banyak pertanyaan di otak seperti,
"Nanti ribet ga ya ke sana ke mari kalau berpakaian kayak gini? Apalagi akan terjun langsung ke lapangan"
"Ada ga ya narasumber yang berpikiran negatif dengan perempuan berpakaian seperti ini?"
Namun, Sisi langsung melihat ke sekitarnya yang tetap mampu dan tidak menjadikan pakaian panjang sebagai penghambat aktifitas. Mereka saja bisa, masa diri sendiri gabisa. Ini semua juga menjadi tantangan Sisi sendiri yang apakah orang akan tetap menilai Sisi adalah orang baik dan Sisi itu netral terhadap apapun.
Menuju hal yang baik
Sisi merasa dengan ia mengambil langkah ini, ia menjadi segala sesuatunya dimudahkan. Hati menjadi tenang, hidup menjadi damai, dihormati sesama khususnya kaum pria. Walaupun terkadang, ketika ia lewat ada yang meledek sambil mengucapkan,
"Assalammualaikum".
#BungaMenulis
1:30am
Kerenb ihh
ReplyDeleteSemoga nanti aku seperti ituu...
ReplyDeleteSemoga konsisten mantapp
ReplyDeletemantul bestie!
ReplyDeletemantul bestie!
ReplyDeleteWow, keren mangattt!!!
ReplyDeleteSemangat!
ReplyDeleteKeyeennnn
ReplyDeleteKece parahhhh!! Kerennnnnnnn!!!
ReplyDeleteKeren!
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete:)
ReplyDeletemantul
ReplyDeleteKeren mba flower, jadi terinspirasi
ReplyDeleteCeritanya sama kaya saya. Btw keren mbakk!!!
ReplyDeletekereeen!
ReplyDeleteMantap, terus berkarya!
ReplyDeletehttps://rezadwis.wordpress.com/2018/10/18/ini-bedanya-cafe-latte-dan-cappucino
ReplyDeletekereeeen! semangat terus:-)
ReplyDeleteaku jadi ingin berkerudung seperti ukhty sisi.
ReplyDeleteMantull
ReplyDeleteMenginspirasi...
ReplyDeleteInspirasi buat wanita muslim
ReplyDeleteAduhh jadi mau hijrah ke jalan yg benar
ReplyDeletesukakkkkkk:'))))) ditunggu sebanyak-banyaknya banyak bikin cerita kek gini hehe
ReplyDelete